Sunday, March 13, 2016

Khasiat makan nanas

dr. Soelihanto, dr. Ahli Bedah di Batam.

MAKAN NANAS: 🍍🍍🍍
---------------
🍍Klu makan nanas bagian tengahnya dibuang gak??.

🍍Mulai skrg jgn dibuang ya!!!. Bagian tengah nanas ini bagus, byk seratnya anti CANCER USUS.
🍍Bagian yg biasa kita makan itu umumnya adalah gula. Yg tengah itu namanya "BRoMoLiN". 🍍Khasiat BRoMoLiN dirahasiakan pihak medis krn Bromolin membantu penyerapan semua vitamin, mineral dlm tubuh.
🍍Pada pasien kanker, Bromolin melunakkan dinding2 sel shg obat dpt benar2 menembus ke inti sel. Terus pemakaian obat2an hanya diperlukan 25% saja dari dosis.
Misalnya: Antibiotik 100mg , kalo makan Bromolin, kita hanya perlu yg dosis 25mg.

Knp dirahasiakan? 🍍🍍

πŸ’ŠKrn industri obat dunia terancam penjualannya. Bayangkan saja misalnya dlm 1 pil mereka biasa pakai zat tertentu 100 mg, lalu skrg hanya pakai 25mg. Bisa gulung tikar pabriknya.
Semoga berguna.
🍍🍍Jadi, makan nanas, makan juga tengahnya krn disitulah kebaikan utama yg bisa didapatkan dari buah 🍍 nanas.
BRoMoLiN itu 10.000 kali lbh kuat dari Kemotherapi .

Kisah Nyata: ​🍍🍍🍍
Pengalaman teman.
🍍🍍Ada penyumbatan pembuluh darah byk luar biasa , sdh pasang ring 7. Skrg dia makan Bromolin sama Vitamin C dosis tinggi & penyumbatannya bersih sendiri.
🍍Dulu setiap 6 bln sekali dia scan selalu ada yg tersumbat. Skrg bersih sama sekali & jadi lancar, tdk ada yg tersumbat.

Semoga bermanfaat!!!.
Mari kita berbagi info ini pd saudara2, teman2 kita siapa tahu ada yg sgt membutuhkan.🍍🍍

Sent from my iPhone

Tuesday, March 1, 2016

Obat Diabetes

Ayahnya Kena Diabetes, Mahasiswi Ini Raih Omzet Lebih dari Rp 1 Miliar.

Minggu, 15 Maret 2015 |
JAKARTA, KOMPAS.com

- Kreativitas seseorang terkadang muncul. Situasi ini serupa dengan apa yang dialami oleh Gita Adina Nasution (20 tahun), ketika ayahnya terkena penyakit diabetes.

Mahasiswi semester 6, jurusan farmasi Universitas Sumatera Utara (USU) ini berhasil menyembuhkan ayahnya dengan obat racikan yang mengandung gula. Padahal gula sering disebut-sebut menjadi biang dari penyakit diabetes.

"Penyakit polio diobati dengan vaksin polio juga. Di dalam penyakit berarti ada obatnya juga. Saya cari apa yang paling dihindari penderita diabetes, yaitu: gula dalam tumbuhan tebu", jelas mahasiswi semester 6 ini dalam acara Wirausaha Muda Mandiri Expo oleh PT. Bank Mandiri, di Jakarta, Jum'at (13/3/2015).

Menurut Gita, penyakit diabetes bukanlah disebabkan oleh konsumsi gula yang berlebihan. Melainkan, kata dia, organ tubuh yang cacat akibat pola hidup yang tidak sehat, sehingga menyebabkan tubuh tidak bisa mencerna gula, lalu datanglah diabetes.

"Gula darah naik itu bukan karena gula, tapi organ tubuh yang tidak bisa mencerna gula tersebut. Apalagi manusia itu butuh glukosa. Jadi itu karena organ tubuh sudah cacat akibat makan: makanan cepat saji, soda, dan minum alkohol. Sedangkan potensi dari genetika cuma 20 persen, jadi yang paling berpengaruh adalah pola hidup tidak sehat," jelas Gita.

Di luar dugaan, setelah berhasil menyembuhkan ayahnya dari diabetes, obat racikan Gita bernama Kopi Gula Gita (Kolagit) tersebut langsung tenar di kalangan terdekat hingga luar-negeri. Gita mengatakan pemesanan sudah mencapai Arab Saudia.

"Mulai dari Korea Selatan, Perancis, Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, Arab Saudi, California, Canada, dan AS. Teman-teman ayah di Koramil yang biasa berobat ke Penang dan Singapura, setelah minum obat ini tidak ke sana lagi, sembuh dengan Kolagit," kata Gita.

Obat racikan tersebut mengandung bahan tumbuhan tebu dan herbal-herbal lainnya. Meski ada kata kopi dalam nama Kolagit, Gita mengatakan itu didasari kemiripan warna obat tersebut dengan kopi.

Untuk harga, Gita menjual Kolagit sebanyak 800 gram dengan harga Rp 150.000. Namun, Gita mengatakan keuntungan bukanlah tujuan utama dari penjualan Kolagit. Menurut dia, sebagai orang medis, masih ada beban moral untuk menyembuhkan orang meski tidak mampu untuk membeli Kolagit.

"Sebetulnya, niat untuk komersil tidak ada, karena punya tanggung-jawab sosial sebagai latar-belakang medis. Sistem jual-beli saya lakukan, karena butuh modal. Jadi yang tidak mampu saya berikan harga seikhlasnya atau bahkan gratis", kata Gita.

Permintaan yang meningkat lantas membuat Gita mendapatkan untung yang tidak sedikit. Gita bahkan terkejut ketika di akhir tahun 2014, ia mendapatkan omzet lebih dari Rp 1 miliar.

"Saya kaget, karena tidak memikirkan untung; karena saya cuma pikir bagaimana untuk orang bisa sehat. Tapi ternyata alhamdullilah akhir tahun 2014 lalu, saya dan teman-teman menghitung omzet, mencapai lebih dari Rp 1 miliar", kata Gita sembari berbisik.

Tawaran dari Investor.

Prospek Kolagit yang cerah ternyata membuat sejumlah perusahaan farmasi berniat untuk menggaet Gita. Ia mengatakan, perusahaan-perusahaan tersebut datang dari lokal maupun luar-negeri.

"Dari 2013 setelah booming, banyak perusahaan farmasi lokal sampai nasional; datang ke rumah di Medan, sampai pengusaha properti. Terakhir dari perusahan farmasi dari Turki dan Singapura. Tawarannya miliaran rupiah", kata Gita.


"Saya belum tertarik, karena memikirkan bagaimana caranya menyeimbangkan antara kalangan atas The Have dengan bawah The Have Not, Kebanyakan kalau sudah terkenal tidak mungkin bisa, apa bisa di supermarket tawar-menawar?", kata Gita.

Pesannya via akun FB-nya
PIN BB Gita: 7D28AFAB. KOLAGIT HP.: 085762169317 - 08116177778.

Silahkan di Broadcast, mungkin ada diantara teman kita yang membutuhkan.

Sent from my iPhone